Senin, 02 Mei 2011

PAGERWESI

Hari suci Pagerwesi datangnya setiap Buda (Rabu)-Keliwon-Wuku Sinta, atau setiap 210 hari (+/- 6 bulan). Saat Pagerwesi ini merupakan peringatan turunnya Sang Hyang Widhi ke bumi dengan manifestasiNya sebagai "Sang Hyang Pramestiguru", untuk memberikan anugerah kepada Janadharmika (umat) berupa kekuatan "Srada" / Iman dan "Kedirgahayuan / Kedirgayusan". Pagerwesi berasal dari kata Pager dan Wesi, kata Pager berasal dari kata Pageh yang berarti Tapa, Teguh, Kuat, sedangkan kata Wesi adalah bermakna Sradha/Iman, atau Usia/Umur. Dengan demikian hari suci Pagerwesi dimaksudkan adalah sebagai hari peringatan untuk memohon keteguhan sradha/iman dan kedirgahayuan/kedirgayusan(tutug tuwuh-Bhs. Bali). Mengenai waktu pelaksanaan upacara Pagerwesi menurut sastra (Lontar Sundharigama) adalah pada "Dauh Biomantra" atau "Dauh Amertha", yaitu sekitar pukul 04.00 dini hari, dengan tatanan sebagai berikut :



Mengenai Upakaranya :
Munggah di Sanggah Kemulan

- Pejati asoroh, diletakkan pada rong tengah

- Pada rong kanan dan kiri hanya berupa banten soda.
Banten Ayaban di bale piasan

- Banten Ayaban senistane tumpeng 5 bungkul

- Banten Sesayut Pageh Urip

- Banten Sesayut Pebersihan

- Banten Tumpeng Guru asoroh

- Banten Prayascita

- Banten Segehan Putih Kuning atanding



Tatacara Pelaksanaannya :
Pertama kali pemimpin upacara menyiapkan diri sebagai Penganteb dengan tatanannya sebagai berikut :

- Sang Penganteb menyucikan diri terlebih dahulu dengan metirtha, dan selanjutnya

mebija.

- Kemudian Sang Penganteb melaksanakan penyucian terhadap upakaranya, dengan

mengucapkan mantra :

Ong... Jalasidhi Maha Sakti

Sarwa Sidhi Maha Tirtha

Siwa Tirtha Manggala Ya


Sarwa Papa Winasaya

Setelah itu Sang Penganteb mengucapkan mantra Pangutpeti Dewa, mantranya :

Mang, Ung, Ang, Wem, Ong

Anantasana Ya Namah

Ang... Ung... Mang... Wem... Ong Dewa

Prethistha Ya Namah Swaha
Kemudian mengucapkan mantra Stiti Dewa, melalui mantra pangastawa-pangastawa sbb :

* Ke hadapan Sang Hyang Siwa Raditya

Ong Adityasya Paranjyotir 'aktateja

Nama'stute Sweta Pangkaja

Madyaste, Bhaskara Ya Namah Swaha

Ong Hrang Hring Syah

Parama Siwa Ditya Ya Namah Swaha



Setelah mengucapkan puja tadi, diulas dengan sesontengan sesuai dengan tujuan

upacara tersebut.



* Ke hadapan Sang Hyang Pramestiguru

Ong... Guru Rupam Sad Adnyanam

Guru Panthararanam Dewam

Guru Nama Japetsada

Nasti Nasti, Dina Dina

Ong... Gung Pramestiguru

Ya Namah Swaha



Sesontengan :

Pukulun paduka Bathara Sang Hyang Pramestiguru, temurun aneng

suniamertha, angadeg ring madianing bumi, anyenenggana maring

parihyangan, saksinan panubaktin pinakeng ulun, angaturaken tadah saji

pawitra muang seprakaraning daksina, asung kertha nugraha Bathara

mapaica panugrahan kedirgayusan miwah kepagehan adnyana ring sanak

kulawargan nungulun menadi jari paripurna, Ong Sidhi Mantranku.

Setelah selesai memohon restu, percikkan isi penyeneng, pesucian dan kemudian tirtha prayascitanya ke pelinggih Kemulan.
Sesudah selesai memercikkan tirtha tersebut, Sang Penganteb mengucapkan mantra Pabhuktyan Dewa :

Ong... Bhuktyantu Sarwa Ta Dewa

Bhutyantu Srilokanatha

Segana Separiwarah

Swarga Sadha Siwasca, Ong... Ang... Ah...

Amertha Sanjiwa Ya Namah

Ang... Ung... Mang... Siwa Mertha


Ya Namah Swaha

Selanjutnya mengucapkan mantra Pangaksama Dewa yang mengandung maksud, untuk memohon maaf kehadapan Sang Hyang Widhi atas kekurangan-kekurangan sebagai manusia.

Ong... Ksama Swamam Maha Dewa

Sarwa Prani Hitangkarah

Mamoca Sarwa Papebhyah

Phala Ya Swa Sadhasiwa



Papaham Papa Karmaham

Papatma Papa Sambawa

Trahimampun Dari Kaksah

Sabahya Byantara Suci



Ksantawya Kayika Dosah

Ksantawya Wacika Mamah

Ksantawya Manahsa Dosah

Tat Pramadat Ksama Swamam




Om Shantih, Shantih, Shantih Om

Selanjutnya Sang Panganteb memimpin persembahyangan, dilanjutkan dengan metirtha, dan mebija, maka upacara Pagerwesi di Pamrajan/Sanggah pun sudah selesai. Tinggal dilanjutkan mebanten ke pelinggih-pelinggih di pekarangan dan sekitar tempat tinggal.



Rahayu... Damai dan Cinta Kasih untuk semua... _/\_



Sumber : "Ajaran Agama Hindu (Acara Agama)" Oleh Drs. I.B. Putu Sudarsana, MBA. MM. Yayasan Dharma Acarya Denpasar Bali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar